Direktur RSUD Arifin Achmad Diduga Berbohong
Direktur RSUD Arifin Achmad Diduga Berikan Klarifikasi "Bohong" Terkait Penolakan Pasien Kanker

Foto: Foto Almarhum, Cipto Harjono, Pasien Kanker saat berada di RSUD Arifin Achmad, Yang Meninggal 2 Hari setelah di tolak dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Meninggalnya pasien atas nama Cipto Harjono, yang diketahui menghidap penyakit kanker pada lehernya, setelah mendapatkan penolakan dari RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, kini berbuntut panjang, dan terindikasi ada pernyataan Direktur RSUD Arifin Achmad, yang diduga tidak sesuai kenyataan, berdasarkan klarifikasi yang di kirimkan ke Redaksi Aktualdetik.com di Pekanbaru.
Penilaian ini dikemukakan oleh Indah Pratiwi, seorang yang selalu mendampingi pasien, Cipto Harjono saat melakukan cek dan berkunjung ke rumah sakit. Menurut Indah Pratiwi, apa yang disampaikan oleh RSUD Arifin Achmad, adalah terkesan pembohongan dan tidak sesuai kenyataan lapangan. Sebab, dokter yang berjaga pada satu itu, tanggal 8 Juni 2022, benar-benar menolak pasien untuk mendapatkan perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
, "Isi klarifikasi yang mengatakan TIDAK BENAR menolak, itu bohong. Kami punya bukti, kalau dokter jaga kala itu menolak, dengan cara halus, yaitu dengan alasan, ruangan tidak ada, bed dipakai pasien lainnya, dan perawat di IGD tidak bisa fokus nanti, jika ada suara manggil-manggil, itu kata dokternya kepada kami," Urai Indah kepada Redaksi Aktualdetik.
Menurut Indah, semua pernyataan dalam isi klarifikasi RSUD Arifin Achmad terkesan manis dan baik didengar, padahal kami sendiri yang mengalami, bahwa pasien, Cipto Harjono justru sangat mengalami sakit sekali, nyeri dan berdenyut di leher yang terkena kanker stadium 4 hingga ke Kepala, itu sebabnya, kami langsung menuju ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, karena justru kondisi Cipto Harjono sudah sangat mengkhawatirkan, sebab sudah 1,5 bulan tidak makan sama sekali, akibat tidak sanggup lagi menelan makanan, bahkan disebut Indah Pratiwi, menelan ludah pun Cipto sudah tidak mampu.
, "Ini benar-benar tidak sesuai fakta kejadian penolakan. Klarifikasi ini cenderung mengarang cerita, konon dikatakan Cipto malas makan. Sejak kapan ada orang malas makan, apalagi orang sudah dewasa, kecuali anak-anak. Faktanya adalah Cipto Harjono tidak bisa makan sama sekali, selama 1,5 bulan, lantaran sakit di leher, jangan di buat jawaban rekayasa begini, ini mengada-ada,"kata Indah membantahnya.
Bahkan Indah bersama Isteri Almarhum, Mariani, sangat terkejut membaca surat klarifikasi yang di perlihatkan Redaksi Aktualdetik.com kepadanya, sehubungan disebutkan, bahwa setelah Cipto Harjono tiba di RSUD Arifin Achmad, langsung ditangani dengan baik, dan Cipto pun disebut mengalami kondisi normal-normal dan baik-baik aja, hingga tidak ada indikasi rawat inap, padahal kondisi Cipto Harjono, sebelum dan sesudah ditangani di tempat, tetap saja terus mengalami sakit nyeri dan berdenyut kencang pada bagian yang bengkak di leher hingga ke kepala.
, "Cipto Harjono, kami bawa ke RSUD Arifin Achmad, justru karena sudah mengkhawatirkan, selalu mengerang kesakitan luar biasa, bahkan setelah kami ajak pulang, pasca penolakan itu, dia bertanya, kenapa pulang, aku mau dirawat saja, sudah tidak kuat menahan sakit, " Kata Indah menirukan perkataan Cipto saat itu.
Sementara soal dikatakan bahwa pihak keluarga pasien tidak membawa Cipto Harjono ke bagian Panologi, untuk pemeriksaan THT, menurut Indah, karena Cipto Harjono sebelumnya telah mendapat layanan cek up tersebut di rumah sakit lainya, dan hasilnya benar mengidap penyakit Kanker di leher dengan stadium 4, berdasarkan keterangan dokter rumah sakit lain.
, "Buat apa kami harus melakukan hal itu lagi, sementara, tahap pemeriksaan itu sudah kami lalui di rumah sakit lain, dan hasilnya pun sudah dibaca oleh dokter RSUD Arifin Achmad itu, dan di akui, bahwa itu adalah kanker Nosafaring. Itu semua hanya alibi pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dalam rangka menutupi kesalahannya, saya akan bawa bukti rekaman penolakan ini, ke Gubernur Riau, Drs. Syamsuar, agar diketahui bahwa layanan RSUD Arifin Achmad seperti ini lah adanya, " Sebut Indah.
Sebagaimana diketahui, Cipto Harjono, setelah di tolak dirawat di rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru, dengan kondisinya sangat mengkhawatirkan, dan mersakan sakit yang luar biasa di leher pada bagian yang bengkak, hingga ke seluruh bagian kepala, akhirnya diketahui, meninggal dunia tepat dua hari pasca penolakan itu.
, "Buat apa lagi Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, ingin menutupi kesalahannya dalam melaksanakan fungsi layanan kesehatan kepada masyarakat, khusunya pada Cipto Harjono, yang sudah meninggal akibat penolakan dari dokter RSUD Arifin Achmad. Tebukti, setelah 2 hari dari penolakan itu, Cipto Harjono meninggal akibat tidak sanggup lagi menahan rasa sakit yang di sebabkan kanker stadium 4 yang menyerang nya," Pungkas Indah.
Feri Sibarani, S.H
Kepada Seluruh Masyarakat di Tanah Air, Jika Ada Informasi, Dan Menemukan Kejadian/Peristiwa Penting, Atau Pelanggaran Hukum, Baik Oleh warga atau Pejabat Pemerintah/Lembaga/Penegak Hukum, Silahkan mengirimkan informasi, berupa Narasi/tulisan, Rekaman Video/Suara, ke No telepon/WA: 0853-6381-4752 - Email: [email protected].
Jangan Lupa Mengirim Indensitas Lengkap, Kami menjamin kerahasiaan Identitas Narasumber.
Komentar Via Facebook :