Penarikan Kontribusi Pasar Krempyeng Sendangmulyo

Saling Bersitegang Warnai Penarikan Kontribusi PKL Pasar Krempyeng Perumnas Bukit Sendangmulyo

Saling Bersitegang Warnai Penarikan Kontribusi PKL Pasar Krempyeng Perumnas Bukit Sendangmulyo

Para PKL sedang berjualan si.pasar krempyeng Perumnas Bukit Sendangmulyo Kota Semarang

 

SEMARANG AKTUALDETIK.COM -
Keberadaan PKL pasar krempyeng sekarang banyak menjamur diberbagai lokasi yang ada di Kota Semarang bak cendawan dimusim penghujan. Ada yang berjualan membuka lapak sifatnya freelance artinya membuka lapak jualan pada hari sabtu dan minggu.

Salah satunya pasar krempyeng Bukit Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang Kota Semarang.Pasar krempyeng yang keberadaannya sudah cukup lama, sebelumnya dikelola dalam penarikan kontribusi oleh Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) yang lokasinya di wilayah Perumahan Bukit Sendangmulyo oleh enam RW yang terdiri RW 15,19,20,21,22 dan RW 23 sejak 2017.

Namun mulai tahun 2019 hingga awal 2022 pengelolaannya diambil alih oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang berdasarkan Surat Keputusan  LPMK Kelurahan Sendangmulyo nomor : 007/LPMK/SDM/II/ 2022. mulai per 18 februari 2022 yang  isinya tentang Pembubaran Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) Perumnas Bukit Sendangmulyo .

Mulyandono Ketua PPKL Pasar Krempyeng Bukit Sendangmulyo sekaligus Ketua RW 15 menjelaskan kepada awak media bahwa awal mulanya PKL dikelola oleh enam RW diantaranya RW 15,19,20,21,22, dan RW 24 karena area berjualannya berada di lingkup sini.

” Saya beserta perwakilan pengurus enam RW yang mbabat alas mengawali dalam penarikan kontribusi terhadap para PKL di lingkungan sini mas,” ucapnya.


Dulu jumlahnya belum begitu banyak  namun dengan berjalanya waktu sekarang jumlahnya ada sekitar 200 PKL lebih, kita pungut iuran perlapak di area bougenvile raya kebawah Rp.2000 untuk yang atas depan balai RW kami pungut Rp.3000 serta uang kebersihan setiap.bulannya Rp.5.000 per PKL. Namun selanjutnya tiba tiba muncul surat dari LPMK Kelurahan Seondangmulyo yang isinya pembubaran Paguyuban PKL dimana sebelumnya tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan enam RW yang sebelumnya mengelolanya.

Tadi saya sempat bersitegang dengan perwakilan pihak satgas LPMK serta.didorong dorong bahkan nyaris adu jotos namun bisa dilerai oleh beberapa rekan rekan kami diruas jalan bougenvile raya dan sempat menjadi tontonan warga masyarakat disekitar pasar krempyeng depan masjid, minggu (20/2/2022)

Sementara Pantes  sapaan akrab iwan salah satu warga RW 21 membenarkan kalau tadi diruas jalan buogenvile raya sempat sedikit terjadi keributan tapi bisa di redakan kebetulan disini ada Babhinkamtibmas.

Menurutnya atas permintaan Pak Mulyandono supaya tidak menarik dulu iuran kontribusi yang dilakukan pihak LPMK karena pihak Pengurus PPKL enam RW meminta kejelasan dulu dari pihak kelurahan terkait polemik yang ada sekarang ini ,” ujarnya.

Dirinya berharap ada mediasi supaya ada jalan keluar antara kedua belah pihak duduk bersama dengan mendatangkan pihak pihak terkait supaya polemik yang terjadi bisa diselesaikan dan ada titik temu.

” Jumlah kontribusi perbulan dari para PKL kalau dikumpulkan bisa mencapai Rp. 11 juta lebih, pihak LPMK meminta dana masuk ke kas perbulan Rp.3 juta sedang dari pihak enam RW per RW nya hanya mendapat bagian perbulannya Rp.200.000,” pungkas pantes.

Pada kesempatan terpisah Kepala Kelurahan Sendangmulyo Angsori kepada awak media mengatakan ” Saya menjabat Lurah baru tiga bulan tepatnya per satu nopember 2022 menggantikan Pak Suwito.

Terkait dengan adanya ketegangan saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Saya tahu saat di telpon pak Mulyandono pas saya perjalan mau ke Weleri.
Mengenai surat tugas LPMK saya malah jadi bingung. Terkait dengan Surat Tugas sesuai dengan keputusan agar Mulyandono untuk berkoordinasi dengan LPMK karena pada waktu itu sudah ditunjuk oleh Suwito lurah sebelumnya,” papar Angsori.

Menurutnya jangan sampai membuat keputusan yang tidak kondusif dimana didalam surat tersebut ada poin selanjutnya untuk berkoordinasi dengan pihak LPMK maupun pihak terkait diantaranya pengelola ketua enam RW.

Untuk surat penugasan saya mengacu dari surat tugas Suwito yang mana sudah menunjuk Ketua LPMK.
Lebih lanjut Angsori mengatakan ” yang penting ada komunikasi baik antar lembaga.

Saya menjabat Lurah Sendangmulyo keadaannya sudah seperti itu, baru satu bulanan saya menjabat lurah.

Dirinya berharap ada kerja sama tim, suasana kondusif. ada koordinasi RW dengan tim.yang bekerja dilapangan. saya meminta untuk koordinasi,” imbuhnya.

Terkait surat tugas yang saya tanda tangani memang betul tapi mengacu pada lurah sebelumnya akan tetapi tidak untuk membubarkan, tapi untuk kerjasama tim agar kondusif dan berjalan baik.

” Saya berharap nanti semua pihak terkait duduk bersama untuk musyawarah karena ini kaitannya dengan uang.

Dengan situasinya seperti ini dirinya merasa tidak nyaman, karena menjadi lurah disini malah banyak ontran ontran, saya pengennya nyaman dalam bekerja dengan seluruh warga maupun dengan seluruh lembaga,” pungkas Angsori.

# Fiq.





 

Komentar Via Facebook :