Pengelolaan Keuangan Yang Buruk
Sejarah Memalukan Parlemen di Kota Pekanbaru

Foto: Sejumlah Kursi pimpinan fraksi di DPRD Kota Pekanbaru tampak di sita oleh petugas perusahaan pengadaan barang
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Lembaga Terhormat Parlemen di Indonesia harus menanggung malu akibat pengelolaan keuangan yang diduga "tidak beres" sehingga beberapa aset di sekretariat DPRD Kota Pekanbaru harus di sita pihak rekanan karena tidak kunjung dibayar.
Dilansir oleh media YouTube Riau Tribun baru-baru ini, diketahui sejumlah barang-barang perlengkapan di kantor DPRD Kota Pekanbaru, sejumlah 6 kursi yang di peruntukkan untuk pimpinan fraksi dan seluruh papan informasi struktur dan loga partai di ruang paripurna pun di copot dan diangkat oleh petugas perusahaan pengadaan barang.
Menurut Hendrik, koordinator perusahaan pengadaan barang tersebut pihaknya terpaksa melakukan penarikan barang-barang tersebut, karena terus tertundanya pembayaran. Hampir sejumlah 800 juta lebih belum dibayarkan untuk pengadaan barang-barang tersebut. Dijelaskan Hendrik, ada banyak bentuk barang dalam mengisi ruangan DPRD Kota Pekanbaru. Selain kursi pimpinan di ruangan paripurna, logo partai, meja sidang di ruangan fraksi, serta penyejuk ruangan serta perlengkapan lainnya.
Diketahui dari pernyataan Hendrik, pihaknya sudah melakukan beberapa kali pembicaraan mengenai pembayaran dengan pihak sekretaris DPRD Kota Pekanbaru, namun di akuinya hingga saat ini belum ada realisasi dari pihak DPRD Kota Pekanbaru.
Terkait hal ini, awak media ini telah melakukan konfirmasi dengan sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari, melalui kontak selulernya di nomor 0812761031xx, namun hingga berita ini di muat, Rika belum merespon.
Atas peristiwa yang memalukan lembaga terhormat DPRD Kota Pekanbaru ini, sejumlah pihak pun sangat menyayangkan hal ini. Tak terkecuali dengan pemuda milenial Pekanbaru, Teva Iris. Teva Iris selaku ketua Pemuda milenial Pekanbaru angkat bicara dengan mengatakan sangat di permalukan dengan di sitanya asset DPRD Kota Pekanbaru karena tidak dibayar.
,"Atas kejadian ini, sebagaimana telah di tayangkan di kanal YouTube Riau Tribun itu, maka marwah parlemen di Indonesia ikut tercoreng dan di permalukan. Apakah seburuk ini pengelolaan keuangan di lembaga terhormat DPRD Pekanbaru?? Kita tau bahwa penganggaran untuk itu selalu ada dan bahkan cukup besar, tetapi kemana uangnya??," Tanya Teva heran.
Menurutnya hal ini menjadi sejarah pertama kali ada penyitaan aset dari kantor DPRD di Indonesia, sehingga pihaknya berharap mohon menteri dalam negeri Tito Karnavian agar mengevaluasi kinerja sekretariat DPRD Pekanbaru, demikian pula dengan inspektorat kota Pekanbaru.
,"Menteri dalam Negeri dan inspektorat Kota Pekanbaru agar menunjukkan kinerja yang nyata jangan hanya makan gaji buta saja," urai Teva Iris geram...
(Fer)
Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA: 0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA
Mohon dilampirkan data pribadi
Komentar Via Facebook :