Hari Kesaktian Pancasila

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, DPD OPCT Jateng Gelar Seminar Nasional Kebangsaan

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, DPD OPCT Jateng Gelar Seminar Nasional Kebangsaan

Pengurus DPD Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (OPCT) Jateng saat menggelar Seminar Nasional.Kebangsaan diJoglo.Prambanan Semarang secara virtual

 

SEMARANG AKTDETIK.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (OPCT) Jawa Tengah (Jateng) mengadakan seminar nasional yang merupakan acara dalamUAL hari kesaktian pancasila yang dilakukan secara virtual, di Joglo Prambanan, Jln Prambanan I Kav 202, Kalipancur Semarang, Jumat (8/10) malam. 

Acara seminar tersebut dihadiri tiga narasumber yaitu Analis Kebijakan Biro Dealpers SSDM Polri Kombes Pol Langgeng Purnomo, Dir Perencanaan dan Kerjasama dan Pendidikan BPIP RI Sadono Sri Harjo, Dr. Soenarto Senat Universitas Bung Karno dan diikuti sejumlah ratusan orang peserta melalui zoom meeting. 

Analis Kebijakan Biro Dealpers SSDM Polri Kombes Pol Langgeng Purnomo mengatakan Bahwa memahami pancasila ini supaya bisa dalam taraf aktualisasi harus dengan rasa dan jangan hanya berdasarkan pengetahuan saja pengetahuan tersebut hanya tiga puluh persen dan yang tujuh puluh persen yaitu dengan rasa supaya bisa memunculkan menguatkan efektif. 

"Apa yang dilakukan kita oleh orang Indonesia ini adalah wujud dari kebaikan aktualisasi nilai - nilai dari pancasila," ujarnya. 

Menurutnya, Ada lima tahapan dari wujud yang distandarkan menjadi konsep sebuah kajian bersama agar bisa menjadi standar tentang perilaku  

Level satu yaitu baru yakin, percaya, konsepsus tentang pancasila, level kedua sudah mengarah keisasi yaitu melakukan dengan nilai Pancasila, level tiga yaitu mengajak, namun jika sampai melakukan pelanggaran itu menjadi level nol sehingga membuat sesuai karakter bangsa sampai kelevel empat yaitu role model, menjadi panutan sehingga selanjutnya menuju ke tingkat lima berdampak positif sesuai status sosialnya," jelasnya. 

Dia menambahkan, Dengan status itu semua nantinya akan berdampak positif dan inilah yang perlu dibangun menjadi budaya dari sabang sampai merauke bisa standar nasional dan inilah yang dimaksud menjadi kopetensi sosial dan budaya perekat kebangsaan sebagai wujud untuk menjadikan sumber daya alam yang wujud, berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila. 

"Ini semua untuk bisa menghadapi Indonesia emas di tahun 2045 dan harus disiapkan dari sekarang ini merupakan sebuah ide untuk menjadi kajian," katanya. 

Sementara itu, Dir Perencanaan dan Kerjasama dan Pendidikan BPIP RI Sadono Sri Harjo menuturkan Ideologi Pancasila merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana, sistematis dan berkelanjutan untuk menanamkan nilai-nilai pancasila yang dapat diterapkan dikehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. 

"Ini semua tentu saja diperlukan upaya strategi yang memerlukan gotong royong dari seluruh komponen bangsa secara historis kita sama - sama memperhatikan bagaimana pembinaan ideologi pancasila ini dari massa ke massa, terutama dipasca reformasi di tahun 1998 diskursus pembicaraan pancasila di ruang publik seolah - akan bisa diberhentikan ," ujarnya. 

Tentu saja, lanjutnya, ini bisa membawa dampak yang luar biasa dimana pada saat ini anak - anak kita dan generasi kita seolah ada massa periode yang hilang terkait dengan jatidiri nilai luhur Pancasila. 

"Sehingga tidak ada kata terlambat selain kita bersama seluruh komponen Bangsa untuk memastikan dan menerapkan kembali pembangunan jatidiri bangsa ini melalui pendidikan baik formal, informal, dan nonformal," tuturnya. 

Dia menuturkan, Dalam kontek pendidikan formal maka akan diberlakukan kembali ajang wajib Pancasila melalui jenjang paud sampai pendidikan di perguruan tinggi. 

"Demikian juga untuk pendidikan informal dalam kontek keluarga maupun nonformal dalam komponen masyarakat laennya akan dikampanyekan untuk terus membina ideologi pancasila sehingga pancasila menjadi satu - satunya dasar yang menuntun Bangsa Indonesia sebagai leadstar dan dinamis untuk menjadi cita-cita yang diinginkan berbangsa dan bernegara," pungkasnya. . .

  # Red/Fiq

Komentar Via Facebook :