Diduga Jadi Bancakan

Bank Riau Kepri Diduga "Sarang Koruptor" DPRD Riau Diminta Bersuara

Bank Riau Kepri Diduga "Sarang Koruptor" DPRD Riau Diminta Bersuara

Foto : Kantor Cabang Utama Bank Riau Kepri Jalan Sudirman Pekanbaru

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Kasus Kejahatan Perbankan semakin menjadi-jadi pada Bank Riau Kepri. Belakangan 3 orang kepala cabang BUMD Pemprov Riau itu ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana nasabah. Kamis 29/7/2021.

Dilansir merdeka.com 6 Juli 2021,  Kepolisian Daerah Riau menetapkan tiga pimpinan cabang Bank Riau-Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri) sebagai tersangka kasus penggelapan dana nasabah. Polisi menjerat mereka dengan tindak pidana perbankan.

Sekalipun Kepolisian belum merilis pengungkapan kasus tersebut. Berkas perkara mereka sudah tahap II. Informasi penetepan tersangka didapat wartawan setelah mengonfirmasi Kejaksaan.

"Iya ada tiga tersangka, kasusnya sudah tahap II," ujar Kasi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tinggi Riau, Marvelous kepada wartawan, Selasa (6/7).

Marvel menyebutkan, kasus tiga tersangka bahkan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pekanbaru.

Berkas ketiga tersangka sudah tahap II atau lengkap diterima tim Kejari Pekanbaru pada Jumat (2/7). Ketiga bos bank itu yakni pimpinan cabang Bank Riau-Kepri wilayah Tembilahan Mayjefri (MJ), Taluk Kuantan Jefrizal (JF) dan Bagan Batu Nurcahaya Agung (NA).

Hal yang sama juga di ketahui berdasarkan pemberitaan di media detik.com 6 Juli 2021, bahwa melalui Kasipenkum Kejati Riau, Marvelous, kepada awak media itu menyebutkan, bahwa kasus pencurian dana nasabah di Bank Riau Kepri sudah pada tahap II atau sudah ditetapkan 3 orang tersangka, yakni pimpinan Bank Riau Kepri wilayah Tembilahan Mayjefri (MJ), Taluk Kuantan Jefrizal (JF) dan Bagan Batu Nurcahaya Agung (NA).

"Iya ada tiga tersangka, kasusnya sudah tahap II," ujar Kasi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tinggi Riau, Marvelous kepada wartawan, Selasa (6/7).

Atas kenyataan ini, HMI Cabang Pekanbaru Heri kurnia pun angkat bicara, dan menyayangkan sikap lembaga DPRD Riau yang tidak bergeming sama sekali, dengan mengatakan mandulnya peran dan fungsi DPRD selaku lembaga controlling pada pemerintah daerah.

"Kami kecewa karena dewan perwakilan kita lebih banyak tidur sampai tidak mengetahui persoalan yang terjadi di wilayah tugasnya sebagai perpanjangan tangan Rakyat Riau".

Sejumlah pihak pun mulai menyoroti peran Dewan yang tidak terlihat sama sekali fungsi kontrolnya, hingga sekalipun kejadian-kejadian serupa kerapkali terjadi di Bank milik Pemerintah itu, namun seakan-akan hal itu tidak menjadi masalah. Bahkan gubernur Riau Drs Syamsuar pun terlihat lebih "silen" ketimbang mengevaluasi jajaran Bank Riau Kepri.

,"Seharusnya dengan maraknya korupsi di Bank Riau Kepri ini, sudah semestinya dilakukan RUPS untuk mengevaluasi struktur organisasi di Bank BUMD itu," kata seorang pengamat di Pekanbaru.

Menurutnya, bukan tidak mungkin, hal serupa masih banyak terjadi di cabang-cabang lainya, namun tidak ketahuan. 

,"Sistem di Bank itu pasti ketat dan tidak mudah melakukan Kejahatan, artinya jika yang seperti ini dapat terjadi, maka ini kita duga kuat adanya kongkalikong antara pejabat di dalam," pungkas pengamat ekonomi Riau yang meminta namanya di rahasiakan.

Dia bahkan minta, agar pengelolaan Bank Riau Kepri selama beberapa tahun belakangan dapat di periksa oleh KPK, untuk memastikan Bank milik Daerah itu tidak menjadi Bank bancakan orang-orang tertentu.

(IZ)

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : aktualdetik19@gmail.com.
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi

Komentar Via Facebook :