Apakah Virus Corona Awal Kehancuran Ekonomi RI ?

Informasi Terbaru Corona, 75.699 Orang Positif, Pertanda Buruk Kah?

Informasi Terbaru Corona, 75.699 Orang Positif, Pertanda Buruk Kah?

Satgas Penanganan Covid 19, Bersiap Mengusung Jenazah Korban

JAKARTA AKTUALDETIK.COM - Memasuki masa waktu 4 bulan Negara Indonesia di "belenggu" oleh situasi yang tidak kondusif secara ekonomi, akibat Virus Corona ( Covid -19 ), kini keberadaan virus tersebut, seiring dengan waktu justru berkembang biak dari orang ke orang hingga kabar terbaru dari Pemerintah, kini kasus Positif terjangkit Corona sudah lebih dari 75.000 orang.

Tentu kabar ini tidak lucu, pasalnya, pemerintah pusat dan daerah sudah berusaha keras untuk menekan angka pertumbuhan kasus baru virus yang bersumber dari Wuhan China itu, dengan mengalokasikan anggaran ratusan triliunan rupiah sebagai anggaran penanganan Covid -19, namun faktanya hari ini, kasus justru bertambah begitu cepat, tanpa adanya harapan untuk berhenti, apakah ini pertanda buruk ?

Update corona di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak kasus COVID-19 pertama diumumkan pada Maret 2020. Bahkan per Minggu (12/7), kasus positif harian bertambah sebanyak 1.681 orang.

"Sehingga jika diakumulasi, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia sudah mencapai 75.699 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.

Angka ini juga dibarengi dengan penambahan korban meninggal sebanyak 71 orang. Total sudah ada 3.606 pasien meninggal akibat virus corona.

Kendati demikian, jumlah kasus sembuh juga ikut bertambah. Per hari ini, tercatat penambahan pasien sembuh sebanyak 919 orang. Secara akumulatif, kasus COVID-19 di RI yang berhasil sembuh mencapai 35.638 orang.

Penambahan kasus positif di Indonesia masih belum dibarengi dengan uji spesimen secara masif dan pelacakan agresif. Selama beberapa minggu ke belakang, Indonesia baru bisa menguji rata-rata 15 ribu- 20 ribu tes spesimen per hari.

Angka itu bahkan tak setara dengan jumlah orang yang diperiksa. Sebanyak 1.038.988 spesimen yang berhasil diuji hanya berasal dari pemeriksaan swab dahak 610.093 orang. Artinya, setiap orang melakukan tes lebih dari sekali.

Protokol pencegahan corona belum betul-betul diterapkan. Bahkan kasus terbaru, klaster terbesar corona di Jawa Barat ditemukan di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa TNI AD) Bandung dengan 1.280 orang dinyatakan positif dan 101 kasus positif di Pusat Pendidikan POM TNI AD Cimahi.

Editor : Feri Sibarani


 

Komentar Via Facebook :