Rakor Para Menteri

Rakor Pembahasan Percepatan Pembangunan Strategis Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi

Rakor Pembahasan Percepatan Pembangunan Strategis Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi

Rapat Koordinasi para Menteri dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dipimpin Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan

MALUKU UTARA AKTUALDETIK.COM - Salah satu agenda sejumlah Menteri Indonesia Maju berkunjung ke Maluku Utara, adalah "pembahasan percepatan pembangunan strategis kawasan khusus Ibu Kota Sofifi.

Rapat Koordinasi (Rakor) para Menteri dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dipimpin Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karmavin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Jalil.

Hal ini sesuai data yang sempat dihimpun oleh awak Media Aktualdetik.com, Rabu (23/06/2021).

Turut Hadir dalam Rakor tersebut adalah seluruh anggota Forum Komonikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Malut, Bupati Halmahera Barat dan Wali Kota Tidore Kepulauan, yang berlangsung di Aula Nuku Kantor Gubernur, Selasa sore (22/06/2021) pukul 16.00 WIT.

Menko Marves Luhut memaparkan, "Rakor ini merupakan tindak lanjut pertemuan pada beberapa waktu yang lalu, yakni terkait pengembangan Kota Sofifi, sebagai amanat RPJM tahun 2020-2024, UU nomor 46 tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Maluku Utara atau permohonan terkait PP tentang kawasan khusus", jelas Ruhut.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karmavian mengatakan, selama 22 tahun ini Kota Sofifi seharusnya sudah menjad pusat pemerintahan provinsi, namun sampai saat ini belum juga berkembang, ungkap Tito.

Tito juga menilai, bahwa jalannya pemerintahan yang belum stabil, fasilitas yang belum cukup, seperti perumahan bagi Aparatur Sipil Negeri (ASN), Polda dan Korem masih berkedudukan di kota Ternate, begitu juga fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Presiden Jokowi menugaskan kesini agar secepat mungkin permasalahan Kota Sofifi dapat berkembang menjadi Ibu Kota Provinsi, yang betul-betul efektif," ujar Tito.

Terkait pengusulan Bandara baru di Sofifi, dalam Rakor tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sunadi menjelaskan, sebaiknya tidak perlu pengusulan Bandara baru di Sofifi, karena sudah ada Bandara Koabang di Kecamatan Kao, tinggal memperlebar akses jalan dari Bandara Koabang ke Sofifi sejauh 80 kilo meter itu untuk dapat mempercepat lagi perjalanan, ungkap Budi.

Selanjutnya Menteri ART Sofyan Djalil mengungkapkan, "terkait Tata Ruang untuk pengembangan Kota Sofifi, pihaknya siap mendukung, setelah PP kawasan khusus disahkan," tandas Sofyan.

Lampiran : Rusdi Malan


Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : aktualdetik19@gmail.com.
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi.

Komentar Via Facebook :