Penundaan sidang lakalantas Perkara Aman

Sidang Aman Ditunda Berharap Ada Sidang di TKP

Sidang Aman Ditunda Berharap Ada Sidang di TKP

Lokasi Kejadian

TANJUNGPINANG AKTUALDETIK.COM - Sidang Laka lantas yang menjadikan Aman alias Man sebagai pesakitan yang seharusnya dijadwalkan hari ini, Selasa (25/5) ditunda. Sesuai keterangan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sari Ramadhan Lubis penundaan diakibatkan ada majelis hakim yang sedang cuti.

Sementara itu, Aman alias Man yang menjadi pesakitan dalam perkara ini mengaku siap menjalani sidang berikutnya. Namun satu hal, ia berharap majelis hakim yang menyidangkan perkaranya bersedia melakukan sidang ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Kalo bisa, ya itulah harapan saya bisa sidang ketempat saya kecelakaan. Jadi majelis hakim bisa menilai langsung benarkah kecepatan saya 50 saat terjadinya kecelakaan," terangnya.

Lebih jauh disebutkan Aman, ia sama sekali tidak pernah di ikutkan oleh pihak kepolisian saat menggambar sketsa lokasi TKP yang berada di simpang Sungai padi, Sekarang.

"Saya memang tidak pernah ikut ke lokasi kejadian saat lokasi digambar oleh polisi, kak," katanya lagi.

Hal ini pun dibenarkan oleh Junaidi. Pria kelahiran 1975 biasa dipanggil Jhon ini merupakan saudara kandung Aman. Dan ia pun terus mengikuti persidangan adiknya tersebut tanpa sekali pun absen. 

Ia juga kecewa dengan keterangan saksi Renny yang kebetulan warungnya berada dilokasi kejadian. "Saya kecewa atas keterangan saksi Renny karena dia tidak melihat persis kejadian hanya mendengar. Tetapi berani memberi keterangan, saya tidak membela Man karena adik saya. Tetapi kita harus per lah. Adik saya juga korban disini," tukasnya.

Selain itu ada beberapa hal yang membuat tanda tanya sepanjang berjalannya persidangan. Ia merasa heran Jpu tidak pernah sekalipun mengajukan pertanyaan kepada para saksi. Hanya menunjukkan bukti STNK dan SIM serta kunci 2 kendaraan roda dua yang mengalami kecelakaan.

"Benar kata adik saya pihak kami tidak diikutsertakan saat polisi melakukan reka ulang dilokasi kejadian. Apa bisa seperti itu ? Polisi pun tidak melihat kejadiannya secara langsung," urainya.

Dan Jhon menekankan bahwa pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada keluarga korban setelah kejadian.

"Tetapi permintaan keluarga korban sangat berat. Mereka tidak bilang secara langsung tetapi mengatakan bahwa adik korban masih SD, mereka maunya kami menyekolahkan adik korban hingga ke bangku kuliah. Ya kami tidak sangguplah. Kami menawarkan uang 20 juta, karena itulah kesanggupan kami tetapi dijawab pihak korban itu menampar mukanya," katanya.

"Juga seminggu kepergian korban pihaknya kembali mengirim bantuan berupa beras buah semangka dan air kemasan. Namun ditolak pihak korban," pungkasnya. 

Ia berharap majelis hakim benar-benar melihat fakta di persidangan dan bisa turun ke lokasi kejadian perkara. Ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan 77 Pertama mengapa pihak kami tidak diikutsertakan dalam mengambar TKP, lalu kami ditunding tidak perduli. Saya sakit hati disebut seperti itu", katanya.

( Lan)

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi

Komentar Via Facebook :