PT Chevron

Diduga PT Chevron Berikan Jawaban "Bohong" Kepada Media

Diduga PT Chevron Berikan Jawaban "Bohong" Kepada Media

Foto: Rumah Warga Dusun Bekalar Desa Belutu Kecamatan Kandis, sedang dipenuhi Banjir Bandang yang disebut mengalir dari lokasi sumur minyak PT Chevron

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Peristiwa Banjir Bandang yang menerpa lahan dan rumah warga di Dusun Bekalar, Desa Belutu Kecamatan Kandis, baru-baru ini, akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya PT Chevron yang diduga kuat penyebab bencana itu, balik memberi informasi yang diduga "Bohong". Selasa 18/5/2021.

BACA JUGA:

https://www.aktualdetik.com/berita/4098/berita-video-banjir-bandang-hantam-rumah-warga-diduga-akibat-operasional-pt-chevron.html

Kemarin, 17/5/2021, pihak perusahaan hulu Migas, PT Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI), yang berkantor di Rumbai Pekanbaru, melalui Sonitha Poernomo, Manager Corporate Communication PT CPI, kepada redaksi media ini memberikan tanggapannya atas peristiwa kebanjiran di lahan dan rumah warga Desa Belutu itu, bahwa disebutkan, atas peristiwa yang telah memporak-porandakan lahan perkebunan dan rumah warga itu adalah akibat ulah warga yang membuka tanggul pembatas antara lahan warga dan jalan.

,"Berdasarkan peninjauan kami ke lokasi, pemilik lahan juga telah membuka batas tanggul antara jalan dan lahan sehingga memperbanyak debit air yang masuk," tulis Sonitha Poernomo, yang di kirimkan staf kehumasan Perusahaan itu di Pekanbaru.

Belakangan, tepatnya pada hari Selasa, 11 Mei 2021 lalu, terjadi peristiwa Banjir Bandang di Dusun Bekalar Desa Belutu Kecamatan Kandis, yang diketahui dari warga setempat, bahwa sumber air yang meluap itu adalah kiriman yang berasal dari lokasi sumur PT Chevron, yang tidak jauh dari lahan dan rumah warga. Diperparah lagi, bahwa pihak PT Chevron diketahui memasang pipa polongan (saluran air) dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak mampu menampung jumlah debit air yang tinggi dari lokasi sumur minyak milik perusahaan itu, akibatnya air pun meluap ke lahan dan rumah warga.

Atas hal ini, warga setempat, Oppung Murni sudah dikonfirmasi awak media ini, mengatakan, pihaknya telah berulang kali melaporkan hal itu kepada securty PT Chevron yang beroperasi di lokasi tersebut, namun disebut tidak ada tindak lanjut.

Bahkan atas jawaban PT Chevron, melalui Sonitha Poernomo itu, warga pemilik lahan dan rumah di lokasi kebanjiran itu membantah langsung pernyataan Sonitha Poernomo, dengan mengatakan pihaknya tidak pernah membuka tanggul sebagaimana disebutkan PT Chevron.

,"Sejak kapan saya atau keluarga disitu membuka tanggul pembatas jalan dan lahan? Itu tidak benar samasekali, coba mereka (PT Chevron_red) tunjukkan siapa orangnya yang disebutkan membuka itu," jawab warga pemilik lahan kepada awak media.

Warga pemilik lahan pun terkesan bernada kesal dan marah atas pernyataan PT Chevron itu, dimana perusahaan sekaliber PT Chevron Pasific Indonesia, disayangkan menyampaikan informasi yang tidak benar.

,"Kemarin pun saya sudah bertemu dengan pihak perusahaan di lokasi, dan sudah saya jelaskan," lanjut warga itu.

Sementara pihak PT Chevron, saat dikonfirmasi kembali soal bantahan warga itu, yang tidak terima disebut membuka tanggul pembatas jalan dan lahan, dan diduga PT Chevron memberikan pernyataan yang "Bohong"  karena tidak benar sebagaimana disampaikan warga, staf kehumasan Perusahaan hulu Migas di Riau itu menjawab, pihaknya tetap pada jawaban yang sebelumnya.

,"Tanggapan kami masih yg ini Pak Ferry," sebutnya.

(Fer)

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi

Komentar Via Facebook :