FPIC (Persetujuan Bebas Tanpa Paksaan) Adalah Solusi Atas Konflik Tersebut
Mahasiswi Jadikan Konflik Lahan Adat Dengan Perusahaan Sebagai Makalah Perlombaan

JAKARTA AKTUALDETIK.COM
Konflik yang terjadi antara Suku Sakai, yang merupakan suku asli Provinsi Riau yang masih tersebar di beberapa titik Kabupaten, seperti Kampar, Bengkalis, dan Indigari Hulu dengan anak perusahaan Sinar Mas, yakni PT. Arara Abadi telah diangkat didalam sebuah esai tertulis dari mahasiswi asal Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera.
Adapun esai tersebut digunakan didalam perlombaan 'Lomba Esai Agraria Tingkat Nasional' di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) beberapa waktu lalu, adapun Lovina Soenmi mahasiswi tersebut mendapat juara 3 dengan esainya yang berjudul 'Pengabaian Hak Masyarakat Adat Demi Pembangunan'.
Pihak STHI menyampaikan dalam rilis bahwa awalnya esai ini ditulis hanya sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah Hukum dalam Masyarakat yang diambil Lovina di kampus.
Namun, mahasiswa tingkat pertama ini tak mau melewatkan kesempatan untuk mengikutsertakan karya tulis yang sudah dikerjakannya dalam perhelatan yang diadakan dalam rangka ulang tahun STPN itu.
"Esai tersebut memang mulai digarapnya sebagai bagian dari tugas akhir kuliah, tetapi ketika mendapat informasi tentang adanya lomba esai agraria dari Learning Management System kami, Lovina langsung terpikir untuk mengirimkan tulisan yang pernah dibuatnya itu,” tulis pihak STHI Jentera dalam rilisnya.
Melalui pengerjaan yang serius dan juga berkesempatan mewawancarai masyarakat Suku Sakai, Lovina berhasil menjawab pertanyaan para juri dengan baik saat mendapat kesempatan untuk mempresentasikan esainya di Kampus STPN Yogyakarta.
Menurut pihak penyelenggara, 15 peserta ini berhasil menyisihkan sekitar 60 esai peserta lainnya.
“Terdapat lebih dari 70 esai peserta yang masuk yang akhirnya dipangkas oleh juri hingga jadi lima belas, dan Lovina adalah salah satu yang ada dalam daftar tersebut,” sebut STHI Jentera.
Dalam kesempatan tersebut dewan juri mengatakan bahwa esai yang baik adalah tulisan yang menunjukkan keberpihakan dan memberikan tawaran solusi.
Itulah yang dilakukan oleh Lovina dalam esainya. Tawaran Lovina dalam esai yang ditulisnya adalah agar digunakan metode Free, Prior, and Informed Consent (FPIC) untuk mengantisipasi konflik antara perusahaan dengan masyarakat adat.
"Seperti yang juga sudah dilaksanakan di Sulawesi Tengah dan diatur dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan FPIC pada Reducing Emission From Deforestation and Forest Degradation Plus,” pihak STHI Jentera menerangkan.
Lovina mengatakan, kesuksesannya dalam lomba ini tak lepas dari peran kampus yang telah memberikan materi dan praktik yang diperlukan selama perkuliahan juga bantuan dari para pengajar yang bersedia mendengarkan ia berlatih serta memberi tanggapan sebelum terbang dari Jakarta.
Komentar Via Facebook :