Warga Lansia Merupakan Penentu Dalam Angka Kematian

Di Jerman Kasus Corona Tinggi Tapi Kematian Sangat Rendah

Di Jerman Kasus Corona Tinggi Tapi Kematian Sangat Rendah

Seorang Sedang Berjalan di Tengah Hujan Sepanjang Jalanan Sunyi di Kota Munich,Jerman

JAKARTA AKTUALDETIK.COM

Jumlah korban akibat virus corona  melonjak secara drastis di sebagian besar negara Eropa, dengan satu negara menjadi pusat perhatian anomali (keanehan)yakni Jerman.

Meskipun lebih dari 25.000 manusia telah terinfeksi, peringkat kelima kasus corona terbesar di dunia negara Jerman, memiliki angka kematian yang tergolong rendah yakni hanya 0,4% berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg dari otoritas kesehatan Jerman.

Pusat perkembangan virus corona berada di negara Italia, sekitar 9,5% orang yang terkonfirmasi positif corona di Italia dinyatakan telah meninggal dunia.  

Grafik Perbedaan Kasus Corona Virus Di 3 Negara  Terparah Berdasarkan Usia/Sumber : Bloomberg

Mungkin ada banyak alasan untuk perbedaan tersebut, tetapi itu semua bermuara pada satu hal yakni, COVID-19 belum menginfeksi dengan agresif diantara masyarakat lansia, yang merupakan paling lemah dari populasi penduduk di Jerman.

Pihak berwajib Jerman sedang menguji dan melacak kasus-kasus corona yang tergolong ringan dengan gencar, dan hasilnya lebih dari 80% mereka yang terkonfirmasi positif corona dibawah usia 60 tahun. 

Di Italia, meskipun terdapat unsur demografi (kependudukan) yang sama, namun gambarannya sangat berbeda, dengan virus yang secara tidak proporsional menyerang para warga lansia atau diatas usia 60 tahun.

Bersama-sama, kedua negara tersebut (Jerman dan Italia) menjadi objek pelajaran bagi setiap otoritas kesehatan masyarakat diseluruh dunia tentang penetapan kebijakan dengan menutup rumah-rumah perawatan panti jompo, dan meminta kepada setiap keluarga untuk tidak mengunjungi orang tua atau kakek dan nenek sementara waktu.

Begitu virus menyebar ke populasi yang didominasi oleh lansia, seperti yang dialami oleh Italia, virus corona dapat membuat kewalahan sistem-sistem kesehatan dan bahkan akan menjadi lebih agresif.

Di Italia, 74% dari masyarakat yang terinfeksi positif corona berusia diatas 50 tahun, sementara di Jerman, 82% dari kasus positif berusia dibawah 60 tahun, kedepannya bahwa wabah tersebut mungkin dapat menyebar dan menular  ke orang-orang lansia yang akan membuat pejabat kesehatan Jerman menjadi khawatir.

"Kami yakin kami hanya sedang berada dimasa awal-awal epidemic (wabah)." Kata Lothar Wieler, Presiden Institut Robert Koch, otoritas kesehatan masyarakat Jerman.

Virus corona ini telah menginfeksi lebih dari 350.000 orang dan membunuh lebih dari 16.000 jiwa di seluruh dunia sejak muncul di negara China pada akhir tahun 2019  lalu.

Sekitar sepertiga dari kematian tersebut terjadi di Italia, di mana beberapa rumah sakit sudah mengalami over kapasitas. Laporan dari para dokter yang dipaksa agar melakukan triase gawat darurat (seleksi pasien) dan peralatan penunjang keselamatan untuk menyelamatkan pasien yang paling mungkin berpeluang untuk bertahan hidup.

Otoritas kesehatan Italia masih belum mengetahui dengan persis bagaimana virus bisa itu masuk ke Italia, tetapi begitu dengan mudahnya virus tersebut menginfeksi kepada generasi lebih tua yang mempunyai risiko lebih tinggi. 

Sebuah hal yang tidak biasa di sebagian besar negara di Eropa lainnya, orang-orang yang telah dewasa di Italia masih sering berhubungan sosial dengan orang tua mereka. 

Nonna (nenek) dan nonno (kakek) memberikan layanan penitipan anak dan mengadakan acara makan siang bersama di hari Minggu, dan mereka sering tinggal di kota yang sama atau bahkan rumah yang berdekatan.

Lebih dari 20% orang Italia rentang usia 30 dan 49 tinggal bersama orang tua mereka, berdasarkan penelitian dua pakar ekonomi dari Universitas Bonn,Jerman, Christian Bayer dan Moritz Kuhn. 

Melebihi dua kali lipat tingkat Jerman didalam kelompok usia tersebut, Bayer dan Moritz telah menemukan korelasi antara generasi sekarang yang hidup didalam satu rumah dengan para lansia dan hasil dari fatalitas kematian kasus virus corona untuk hal tersebut.

"Mengapa begitu banyak warga lansia di beberapa negara terinfeksi sedangkan di beberapa negara lainnya tidak? Hubungan sosial adalah penjelasan alaminya." Kata Bayer.

"Sementara faktor-faktor lain tentu saja mempengaruhi intensitas tingkat kematian, Bayer mengatakan analisisnya tampaknya sejauh ini berlaku untuk sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika Serikat di mana kehidupan multigenerasi adalah hal yang biasa, termasuk bagi negara Yunani, Bulgaria, Polandia dan Serbia,mereka harus bergerak cepat untuk melindungi warga lansianya." katanya.

Sementara di Jerman, banyak kasus awal terjadi pada orang diusia muda dan masih sehat yang kebanyakan sehabis mengunjungi resort-resort olahraga ski tempat penyebaran virus corona di sekitar daerah di Italia Utara atau yang berdekatan dengan negara Austria.

Sebagian besar kasus terjadi pada orang yang masih berusia 35 hingga 59 tahun, usia rata-rata yang meninggal akibat penyakit ini adalah di rentang 82 keatas, kata Wieler dari Institut Robert Koch Jerman.

Berkat proses pengujian yang sangat gencar dilakukan di Jerman, kemungkinan lebih banyak kasus kasus ringan dimasukkan kedalam jumlah total kasus, kata Michael Ryan, Kepala Program Kedaruratan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ryan memprediksi bahwa angka kematian akan berkembang dalam beberapa minggu mendatang, akibat dari beberapa pasien yang akan meninggal di rumah sakit dalam tiga hingga empat minggu setelah didiagnosa.

Pihak berwenang Italia telah menolak pernyataan bahwa tingkat kematian dinegara itu disebabkan oleh tekanan pada rumah sakit yang didominasi oleh pasien-pasien baru, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak parah dari virus corona seperti di Lombardy.

Sementara daerah seperti Veneto, disekitar Venesia, telah diuji secara luas dan memiliki tingkat angka kematian yang lebih rendah.

Seorang Kakek Sedang Berbicara Kepada Cucunya Dari Balkon Rumah, Dimana Sang Kakek Sedang Mengisolasi Dirinya di Kota Cremona Italia/Sumber : Bloomberg

Kepala Kedaruratan Italia, Angelo Borrelli mengatakan pada hari Jumat lalu, bahwa angka kematian di Italia mungkin cenderung lebih tinggi akibat virus corona dalam arti yang luas, termasuk dengan setiap orang yang dinyatakan positif terlepas dari kondisi apa yang membuat mereka terinfeksi virus tersebut.

Risiko sebenarnya adalah akibat usia geriatrik (pasien lansia) dan juga penyakit yang sering menyertainya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, dan membuat virus corona ini menjadi semakin agresif.” Kata Roberto Bernabei, profesor kedokteran geriatri dari Universitas Katolik di Roma.

Hanya sebesar 2,7% dari infeksi virus corona yang terkonfirmasi di Jerman pada usia di atas 80, kata Institut Koch Senin lalu, hal tersebut sebanding dengan total 18% kasus di Italia.

Untuk saat ini, anak-anak harus mengunjungi kakek atau nenek mereka secara online, bukan dengan cara langsung, kata Kanselir Jerman, Angela Merkel pekan lalu, dia menyarankan agar menggunakan media sosial seperti Skype, atau melalui panggilan telepon dan email, atau bahkan jika mungkin menulis surat lagi. (Rls-Inter)

Komentar Via Facebook :