Polisi, Dokter, Militer Bersatu Menyelamatkan Jiwa

Lansia Terlantar,Tempat Hiburan Jadi Kamar Mayat,Corona Lumpuhkan Spanyol

Lansia Terlantar,Tempat Hiburan Jadi Kamar Mayat,Corona Lumpuhkan Spanyol

Wahana Gelanggang Es Yang Diubah Menjadi Kamar Jenazah Di Madrid Spanyol

JAKARTA AKTUALDETIK.COM

Tentara militer di negara Spanyol yang dikerahkan oleh pemerintah setempat untuk membantu memerangi wabah baru virus Corona sering menemukan pasien-pasien lanjut usia yang ditinggalkan sendiri baik dalam keadaan hidup maupun kritis dan telah meninggal di rumah-rumah panti jompo, dan sebuah ice rink (wahana gelanggang es) didalam pusat perbelanjaan di kota Madrid, Spanyol digunakan sementara sebagai tempat kamar mayat untuk mengatasi lonjakan kasus-kasus dari Corona.

Tentara dikerahkan untuk membantu melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah pensiunan dan panti jompo di Spanyol, Spanyol yang merupakan salah satu negara yang mengalami kasus terparah akibat dilanda pandemik Corona. Puluhan bahkan ratusan kematian akibat Covid-19 telah dicatat di berbagai fasilitas-fasilitas pelayanan di seluruh Spanyol.

"Kita akan menjadi kaku dan tidak fleksibel ketika berurusan dengan perlakuan terhadap orang tua di area tempat tinggal ini." Kata Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles.

Tentara Spanyol Melakukan Disinfektan di Area Stasiun Kereta Api Abando Kota Bilboa Spanyol/Sumber :Associated Press 

"Para tentara selama melaksanakan tugasnya kadang mendapati beberapa orang tua ini benar-benar ditinggalkan, oleh keluarga atau kerabatnya, bahkan meninggal di tempat tidur mereka sendiri." Tambahnya.

Proses investigasi akan dilakukan dan jaksa penuntut umum akan segera memberitahukan nantinya.

menurut data angka dari Kementerian Kesehatan Spanyol, jumlah korban virus Corona di Spanyol melonjak sebanyak 2.182 pada hari Senin lalu, setelah 462 orang meninggal dalam waktu 24 jam, 

Seorang juru bicara untuk Balai Kota Madrid, Spanyol mengatakan bahwa untuk sementara ini, wahana permainan keluarga gelanggang es di Palacio de Hielo (Istana Es),sebuah area didalam pusat perbelanjaan kota Madrid diubah menjadi lokasi kamar jenazah dalam menangani lonjakan akibat kematian virus Corona di ibukota Spanyol.

Sebelumnya, juru bicara tersebut mengatakan untuk 14 tempat pemakaman umum di wilayah kota Madrid akan berhenti menerima mayat-mayat tersebut karena para pekerja di pemakaman tersebut tidak memiliki peralatan pelindung tubuh yang memadai.

"Ini adalah tindakan sementara dan pengecualian yang bertujuan untuk mengurangi rasa sedih dan sakit dari para keluarga dan kerabat korban serta situasi yang sedang dihadapi oleh seluruh rumah sakit di Madrid," Kata Pemerintah Kota Madrid.

Sebuah gedung sebagai pusat pertemuan-pertemuan kongres terdekatpun telah diubah menjadi rumah sakit lapangan dengan kapasitas 5.500 tempat tidur untuk sementara waktu dalam menangani pasien terinfeksi virus Corona.

Sebuah klinik darurat juga didirikan di area milik IFEMA Feria de Madrid Convention Center (balai pertemuan) di pinggir kota Madrid. Ini akan difungsikan untuk merawat para pasien terjangkit virus Corona yang membutuhkan perawatan intensif.

Para lansia sejatinya sangat rentan akan terinfeksi virus global pandemik Corona dan setiap pejabat-pejabat diseluruh dunia semakin menyerukan langkah-langkah penting untuk mengamankan para lansia tersebut.

"Rumah pensiunan dan panti jompo adalah prioritas dan mutlak bagi kami pemerintah, dan kami akan memantau setiap perawatan kepada para pasien di area balai ini." Kata Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa pada konferensi pers.

Di bawah protokol antisipasi virus Corona yang telah ditetapkan pemerintah, bahwa setiap petugas kesehatan telah diperintahkan untuk meninggalkan mayat di tempat yang diduga akibat virus Corona hingga kedatangan seorang tenaga dokter. Akab Tetapi mengingat meningkatnya angka kematian, penundaan tersebut bisa memakan waktu cukup lama.

Pandemik Corona juga telah merenggut nyawa pertama dari seorang pekerja perawat kesehatan di Spanyol pada minggu lalu yang dimana seorang perawat berusia 52 tahun di negara bagian Basque, timur laut Spanyol

Koordinator kedaruratan, Kementerian Kesehatan Spanyol, Fernando Simon menjelaskan bahwa para dokter, perawat, dan petugas layanan kesehatan lainnya telah menyumbang lebih dari 10 persen kematian dari semua kasus virus Corona yang telah terkonfirmasi.

"Ini adalah masalah yang signifikan bagi sistem perawatan kesehatan kita."Katanya.

Para lekerja perawatan kesehatan selama berhari-hari telah mengeluh bahwa mereka kekurangan peralatan pengamanan virus seperti masker.

Pemerintah Spanyol mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 500.000 masker kepada segenap petugas kesehatan, dan 800.000 untuk para pasien positif Corona.

Pemerintah setempat juga mengatakan akan membeli lebih dari 640.000 perlengkapan peralatan tes virus Corona

Pihak berwajib telah memanggil 52.000 ekstra pekerja tambahan untuk membantu tenaga layanan kesehatan di negara Spanyol untuk berjuang menahan laju penyebaran virus Corona, termasuk sebanyak 14.000 dokter dan perawat yang telah pensiun.

Foto Polisi Berpatroli Guna Memastikan Social Distancing dan Lockdown Menggunakan Kuda Di Jalanan Spanyol/Sumber : Policía National

Sekitar 2.850 tentara juga telah dimobilisasi untuk menyemprotkan cairan disinfektan di bandara dan pelabuhan, serta mengangkut para pasien positif Corona ke rumah sakit yang belum terlalu padat akan pasien.

Polisi lokal mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan kekuatannya pada pembatasan pergerakan masyarakat.

Kepolisian Spanyol juga menyebarkan video yang berisi dari dua petugas polisi menggunakan hewan kuda sedang mengejar seorang pria yang mengendarai sepedanya di kota Madrid sepanjang peringatan penindakan terhadap 'kaum minoritas yang tidak bertanggung jawab' akibat melanggar aturan.

"Minggu ini akan sangat penting, kami tahu sekali apa taruhan resikonya." Kata Wakil Kepala Pasukan, Jose Angel Gonzalez. (Rls-Internasional)

Komentar Via Facebook :