Ancaman Karhutlah Riau

97 Titik Api Berhasil Dipadamkan Polda Riau

97 Titik Api Berhasil Dipadamkan Polda Riau

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi SH, SIK, M.Si

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Riau berhasil dipadamkan di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau. Berdasarkan pantauan satelit melalui aplikasi Dashboard lancang Kuning, ditemukan 97 titik api dari 103 hotspot, 21/2/2021.

Jelang akhir bulan Februari 2021, cuaca panas pun dirasa semakin meningkat. Masyarakat Riau tampaknya sangat mengkhawatirkan bencana asap kembali menimpa rakyat Riau seperti tahun 2016 hingga akhir tahun 2017 lalu, yang sangat merugikan kesehatan masyarakat luas. 

Hampir genap 1,5 tahun Rakyat Riau bebas asap dan langit pun terlihat biru. Tidak sepeti tahun-tahun sebelumnya, udara dan langit Riau selalu diselimuti oleh tebalnya asap dan jatuhnya ribuan korban terkena penyakit ISPA yang disebabkan oleh gangguan pernapasan. Namun berkat aplikasi dashboard lancang kuning dari buah pemikiran Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH, SIK, M.Si, kini penanganan karhutla Riau dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. 

Sebagaimana diketahui, bahwa pada hari ini saja, Minggu 21 Februari 2021, melalui dashboard lancang kuning yang menggunakan beberapa teknologi satelit, seperti Tera, Nora, Lapan, dan Aqua, berhasil memantau sebanyak 103 hotspot, dimana dari jumlah tersebut, berhasil ditemukan sebanyak 97 titik api yang tersebar di semua kabupaten/kota di Riau dan berhasil dipadamkan. 

,"Personil Polda Riau yang sudah siap sedia setiap saat di semua Bhabinkamtibmas di wilayah Polsek masing-masing langsung kita perintahkan untuk bergerak dengan membawa peralatan susuai titik koordinat yang yang kita terima dari aplikasi dashboard lancang kuning, sehingga semua potensi kebakaran dan titik api dapat dengan sangat cepat kita padamkan," Kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. 

Kapolda Riau yang dikenal dekat dengan semua unsur dan Tokoh masyarakat itu pun melanjutkan, bahwa pihaknya memasuki bulan maret tahun 2021 ini semakin meningkatkan rasa kewaspadaan terhadap potensi dan resiko kebakaran akibat musim kemarau yang diperkirakan dapat terjadi jelang pertengahan tahun 2021.

,"Saya kira persoalan karhutla ini dapat kita atasi jika semua pihak dapat terlibat langsung atau tidak langsung dalam menjaga hutan dan lahan Riau dari amukan api. Karena dari sisi petugas personil dan teknologi yang sangat membantu, sudah kami siapkan, tinggal lagi bagaimana semua pihak dan khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah yang rawan kebakaran dapat menjaga dan tidak melakukan pembakaran," Lanjut Agung. 

Untuk itu, Agung juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggalakkan sosialisasi maklumat Kapolda Riau tentang larangan membakar hutan dan lahan di provinsi Riau, karena lanjutnya, belajar dari masa lalu, bencana asap akibat karhutla kerap terjadi akibat tindakan masyarakat membakar lahan saat ingin membuka lahan pertanian. 

Adapun hari ini, minggu 21 februari 2021, daerah-daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, dan telah berhasil dipadamkan adalah sebagai berikut:
1. Teluk Meranti, Kab Pelalawan (27 titik api) 
2. Mandah, Kab Inhil (1 Titik Api) 
3. Gaung Anak Serka, Inhil (4 Titik api) 
4. Enok, Kabupaten Inhil (3 Titik Api) 
5. Rupat Kab Bengkalis (4 Titik api) 
6. Bukit Batu, Kab Bengkalis (33 Titik Api) 
7. Pinggir Kab Bengkalis (21 Titik api) 
8. Sungai Sembilan Kota Dumai (4 Titik api) 
Sementara ada tiga wilayah lainya yang terpantau oleh dashboard lancang kuning ditemukan hotspot, namun saat di verifikasi lapangan oleh Person In Charge (PIC), dtemukan bahwa hotspot adalah bukan titik api, melainkan berasal dari beberapa sumber, yakni area kolam limbah milik PT RAPP Pelalawan, Cerobong PKS PT ATM Kamp Maredan, Sweetpler atau buangan gass beracun GS 2 dan GS 3 milik PT CPI Minas, sedang yang terakhir adalah dari sweetpler atau buangan gas beracun milik PT Pertamina UP II Dumai. 

,"Semua wajib di cek dan diverifikasi kebenaran dari informasi hotspot yang kami terima, tidak ada yang terabaikan dari semua hotspot tersebut, ternyata sebagian ada yang bukan titik api, melainkan beberapa dari cerobong Pabrik Kelapa Sawit, ada kolam limbah PT RAPP, ada juga dari buangan gas beracun Chevron dan Pertamina,"beber Irjen Pol Agung. 

Namun dari hasil penanganan karhutla kali ini, belum diketahui pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. 

(Feri.S)

Komentar Via Facebook :