E-voting Dipercaya Akan Menghemat Anggaran Biaya
Pro Kontra E-Voting Dalam Pemilu Serentak 2020
Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Polisi (Purn) Prof.Drs.M.Tito Karnavian, M.A.,Ph.D.
JAKARTA AKTUALDETIK.COM
Didalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2020 nanti, untuk mengurangi anggaran biaya dalam tahapan-tahapan Pemilu, Kemendagri membuat kebijakan untuk menerapkan sistem e-voting.
"Untuk menekan biaya yang mahal, dan terkesan pemborosan, mungkin perlu diterapkan e-voting, jadi biayanya lebih rendah,” kata Tito dalam acara diskusi bertajuk ‘Urgensi Mewujudkan Pilkada Demokratis dan Berkualitas’ di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tito menjelaskan bahwa dengan sistem e-voting tersebut, masyarakat tidak perlu datang lagi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan membawa surat dan mencelupkan jari ke tinta lagi.
"Sistem e-voting ini menggunakan teknologi finger print, jadi warga enggak perlu berbondong-bondong datang ke TPS, terus memakai surat suara, enggak perlu lagi pakai yang dicelup itu juga, karena sudah ada finger print dan 98 persen data dari e-KTP." Jelasnya.
Lanjutnya, sistem e-voting sudah mulai dilakukan dibeberapa daerah di tingkat pemilihan kepala desa, sehingga ia berharap e-voting dapat diterapkan ditingkat nasional.
"Semoga diterapkan di tingkat nasional, karena akan lebih murah, cepat, dan tak perlu quick count namun langsung sudah real count, bagaimanapun ini masih sebatas pengusulan kepada lembaga terkait dan bapak Presiden." Katanya.
.jpeg)
Prof.Dr.Ramlan Subakti, M.A.,Ph.D.
Sementara itu mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ramlan Surbakti mengaku tidak setuju jika sistem pemilu diserahkan ke e-voting.
Sebab menurutnya penggunaan e-voting ia anggap sebagai penyerahan kedaulatan pada mesin.
"Kenapa saya menolak e-voting, itu karena saya merasa menyerahkan kedaulatan saya kepada mesin." Tegasnya disebuah acara Refleksi Hasil Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan Persiapan Penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia menyadari bahwa penggunaan sistem elektronik sangat penting dalam pemilu, namun perlu digarisbawahi tidak dengan e-voting.



Komentar Via Facebook :