Atasi Konflik Agroforestry di BKPH Ngiri: Upaya Kolaborasi Berbuah Hasil Positif

Foto : Asisten Perhutani BKPH Ngiri, Supriyanto
AKTUALDETIK.COM – Konflik berkepanjangan antara Perhutani dan masyarakat penggarap lahan di kawasan hutan kerap menjadi tantangan serius dalam mencapai target agroforestry di Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ngiri. Namun, upaya kolaboratif yang dilakukan oleh pihak BKPH Ngiri menunjukkan hasil positif.
Asisten Perhutani BKPH Ngiri, Supriyanto, mengungkapkan bahwa sejak bergabung pada Februari 2025, ia mendapati kendala dalam pengelolaan agro di Resort Pemangku Hutan (RPH) Sangrah. “Awalnya kami memetakan permasalahan. Kami menemukan bahwa kawasan ini sulit ditarik agroyanya karena berbagai konflik,” ujar Supriyanto, Selasa (25/3/2025).
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, pihak BKPH Ngiri melakukan pendekatan intensif kepada para penggarap kawasan hutan dan tokoh masyarakat. Supriyanto menjelaskan, langkah ini melibatkan silaturahmi dengan Ketua LSM Semut Ireng, Sirin, yang selama ini mendampingi Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah tersebut. Sirin memberikan dukungan penuh terhadap program agrowisata yang dirancang Perhutani, sekaligus membantu memastikan keterlibatan KTH dalam mensukseskan program ini.
Keterlibatan Tokoh Lokal
Kepala Desa Ronggo Mulyo, Sutar, turut berperan dalam mengedukasi masyarakat. Ia menghimbau para penggarap agar mengikuti aturan pengelolaan hutan demi keberlanjutan kawasan hutan. “Cuaca yang ekstrem saat ini menuntut kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mengelola lahan. Saya juga meminta agar semua pihak menjaga kelestarian hutan,” ujar Sutar.
Sebelumnya, wilayah RPH Sangrah dikenal sebagai daerah rawan konflik. Hampir 60% kawasan hutan ini berada dalam Pengelolaan Hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) berdasarkan SK 192 dan 287. Hal ini mempersulit penarikan agro dan menciptakan ketegangan dengan kelompok masyarakat. Namun, pada 17 Maret 2024, situasi mulai berubah. Berkat mediasi dan pendekatan berkelanjutan, agro yang sebelumnya tidak dapat dipungut kini berhasil disetorkan 100%.
Supriyanto menegaskan bahwa berkat kerja sama dengan berbagai pihak, keamanan di BKPH Ngiri kini lebih kondusif, dan masyarakat mulai memahami pentingnya melestarikan hutan. Program agroforestry tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga mendapat dukungan luas dari komunitas lokal.
“Ini adalah bukti bahwa sinergi antara Perhutani, masyarakat, dan LSM dapat menghasilkan perubahan nyata. Kami akan terus menjaga momentum ini demi masa depan hutan yang lestari,” pungkas Supriyanto.
Sumber : Taufiq
Komentar Via Facebook :