Arum Jeram Yang Mendunia
Serunya Petualangan di Sungai Cicarik
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Indonesia adalah wilayah yang kaya akan tujuan wisata bahari, misalnya di Kabupaten Sukabumi yang terkenal dengan sungai-sungai yang dikenal memiliki arus yang cuku deras. Dari sekian banyaknya jumlah sungai di Sukabumi, yang paling banyak dikunjungi masyarakat adalah Sungai Citarik dan telah menjadi Ikon wisata. Kabarnya sungai tersebut kerap dijadikan sebagai tempat petualangan arum jeram.
Dari informasi yang diketahui, bahwa Sungai Citarik memiliki sumber air di hulu persis dikaki Gunung Halimun yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), yang diketahui mengalir sepanjang 44 Kilometer yang akhirnya bermuara Pelabuhan Ratu.
Berdasarkan informasi dari dunia arum jeram, diketahui bahwa sungai Cicarik ternyata merupakan Sungai yang telah dikenal sampai kemanca Negara dengan tingkat kesulitan atau sangat ekstrem (grade 3-5). Bahkan Persatuan Arum Jeram Duni, atau Ferderasi Arung Jeram Internasional (IRF), menyebutkan lokasi sungai Cicarik Sukabumi, layak dijadikan sebagai arena olahraga Arum Jeram berkelas Dunia. Bahkan dikabarkan bahwa sungai tersebut sudah pernah menggelar Kejuaraan Dunia Arum Jeram yang di ikuti 400 Peserta dari 23 Negara.
Bagaimana cara wisatawan mencapai Citarik? Jangan khawatir, Anda dapat mencapainya dari Jakarta lewat perjalanan darat selama 3-5 jam dengan rute tanjakan dan turunan curam berpemandangan alam pegunungan, perkebunan sawit, jati, dan sengon.
Ada beberapa operator arung jeram yang beroperasi di Citarik dan mereka menawarkan paket wisata hampir seragam dengan biaya berkisar Rp230.000 hingga Rp375.000 untuk sekali perjalanan. Ada paket berjarak 5 hingga 9 kilometer (km) dengan waktu tempuh 1-2 jam serta paket 12-22 km berdurasi 3-7 jam. Paket tersebut sudah termasuk asuransi, sertifikat, makan siang, dan minum air kelapa gratis.
Dalam melakukan atau memulai petualangan Arum jeram, sebaiknya disarankan dilakukan pada awal pagi hari, dengan memulai titik awal di Desa Cigelong sedangkan perjalanan berakhir di Desa Citangkalo yang berjarak sekitar 5-9 Kilometer, atau jika ingin lebih jauh hingga ke Desa Cikadu dan Pelabuhan Ratu yang berjarak 12-17 Kilometer.
Untuk mencapai lokasi ini, kabarnya disediakan angkutan gratis untuk mencapai lokasi put in. Kendaraaan tidak bisa masuk hingga tepi sungai. Kita harus berjalan kaki melewati pematang sawah, empang, dan perkampungan warga serta menuruni jalan setapak terjal.
Hal yang penting dan yang wajib di persiapkan oleh para petualang arum jeram, sebelum memulai adalah, setiap peserta wajib memakai peralatan standar arung jeram seperti jaket pelampung (life vest) dan helm pelindung disesuaikan dengan ukuran tubuh serta dayung. Semua telah disiapkan oleh operator. Jangan lupa untuk menitipkan barang-barang berharga seperti dompet atau ponsel di penitipan barang. Jika kita berkacamata, disarankan untuk melengkapinya dengan tali khusus. Gunakan busana kasual saat berarung jeram dan siapkan pakaian ganti.
Sesuatu yang harus diketahui para petualang arum jeram saat melakukan permainan adalah, misalnya, ketika pemandu berteriak boom, maka semua peserta harus bersiaga karena akan masuk ke jeram dengan tingkat kesulitan tinggi atau bahaya. Pemandu umumnya warga sekitar yang telah mengantongi sertifikat rescue internasional. Tak sedikit dari mereka adalah atlet- atlet arung jeram profesional. Setiap perahu berkapasitas 7-8 orang termasuk pemandu dan umumnya duduk di bagian belakang. Mereka bertugas sebagai leader untuk mengendalikan laju perahu.
Terdapat tali melingkari tepi luar perahu. Namanya chicken line dan berguna sebagai tempat berpegangan tangan peserta jika tercebur atau perahu terbalik saat melewati jeram. Bagi mereka yang tidak bisa berenang jangan takut tenggelam karena kita mengenakan jaket pelampung. Ketika tercebur ke air dan posisi sedikit jauh dari perahu, meski terhanyut sambil menunggu ditolong pemandu, upayakan agar kepala selalu berada di permukaan air dan kaki tetap mengapung ke depan mengikuti arus air.
Citarik memiliki beberapa jeram terkenal dan diberi nama unik berdasarkan kejadian yang pernah terjadi di lokasi itu. Ada Jeram Ayu, Teureup, Guntur, dan Jeram Rock Brick yang bisa dlewati dengan mudah karena arus airnya sedang.
Keseruan baru dimulai di Jeram Nipah, Big Wave, Paint Ball, dan Jeram Circuit. Karena debit airnya mulai terasa deras ditingkahi kehadiran bebatuan besar yang menciptakan pusaran-cpusaran air. Selanjutnya ada jeram diberi nama TVRI karena dulu ada salah satu jurnalis kamera TVRI yang jatuh pingsan saat berarung jeram di lokasi tadi.
Selanjutnya adalah Jeram Golden Gate. Jeram ini diapit oleh bebatuan besar sepintas seperti sebuah gerbang atau gate. Untuk melintas jeram yang berada di tengahnya cukup sulit lantarancruang yang tersedia sangat sempit. Perahu lebih sering terbalik di jeram ini. Jika ada pemandu yang mampu membawa perahu tanpa terbalik di jeram ini, maka biasanya merekacmendapatkan semacam poin emas.
Masih ada Jeram Zig Zag dan Jeram Big Z yang mengharuskan kita melewatinya dengan cara meliuk-liuk karena derasnya arus air dan tak jarang menghantam bebatuan besar di sekitarnya. Jeram sejenis lainnya adalah Jeram Panjang, Jeram Walk Away, dan Jeram Jumping Jack Flash.
Tak boleh dilupakan pula sajian pemandangan alam memikat yang terhampar di kiri-kanan aliran sungai selama arung jeram. Pepohonan hijau dan rimbunnya bambu serta hamparan sawah menemani perjalanan kita di Citarik. Tak jarang kita bertemu dengan hewan biawak yang sedang berenang atau berjemur di atas bebatuan. Selamat mencoba.
Editor : Ishak
Sumber : Ilyas R
Komentar Via Facebook :