Era Covid-19, Pemkab Inhu Jamin Ketersediaan & Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat

Era Covid-19, Pemkab Inhu Jamin Ketersediaan & Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat

Pandemi penyakit covid-19 yang diakibatkan virus corona langsung mempengaruhi banyak sendi kehidupan masyarakat. Tidak saja berdampak pada kesehatan, penyebaran virus yang begitu cepat menyebar hampir di seluruh negara di dunia itu juga berdampak ke sektor lain, tidak terkecuali perekonomian.

Dalam rangka percepatan penanganan covid-19, pemberlakuan jaga jarak fisik atau physical distancing serta menghindari keramaian (social distancing) mengakibatkan terpengaruhnya proses roda perekonomian bagi masyarakat.

Agar tidak terjadi dampak yang lebih besar lagi, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu sejak awal sudah mengambil berbagai langkah baik untuk bidang kesehatan maupun dampak lain yang ditimbulkannya.

Secara keseluruhan, terdapat dana sebesar Rp90,2 miliar yang bisa digunakan mulai dari mencegah hingga menangani pasien serta alokasi untuk jaring pengaman sosial akibat terganggunya aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Tidak cukup pada penyediaan dana, Pemerintah Kabupaten Inhu juga sudah menerapkan strategi dan mengambil langkah-langkah dalam menjamin ketersediaan atau ketercukupan kebutuhan pokok masyarakat.

Jaminan itu tidak hanya pada jumlah stok yang tersedia, tetapi juga stabilitas harga agar tetap dapat dijangkau oleh masyarakat.

Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto SE mengatakan, untuk melakukan pemantauan harga, Pemkab Inhu telah memiliki tim yang turun langsung ke lapangan. Sejauh ini, kondisinya masih stabil baik harga maupun ketersediaan barang.

‘’Yang jelas tim dari pemda turun ke pasar untuk meninjau bahan kebutuhan pokok. Sampai hari ini stabillah. Kalaupun ada peningkatan permintaan ya biasa, seperti tahun sebelumnya ketika bulan puasa dan menjelang Idul Fitri. Masih stabil saja sampai hari ini. Semoga kebutuhan pokok selalu ada barangnya. Stok sampai hari ini laporan cukup,’’ katanya.

Yopi juga mengatakan, dalam waktu dekat, tidak hanya tim, bupati akan turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga-harga.

‘’Jadwalnya masih sedang disusun. Nanti kalau sudah, saya turun langsung ke pasar,’’ kata Yopi.

Pemantauan stok bahan pangan juga dilakukan Wakil Bupati Inhu Khairizal saat mewakili bupati meninjau gudang Bulog bersama Forkopimda Inhu beberapa waktu lalu.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi hingga penyaluran kepada masyarakat. Disimpulkan bahwa ketersediaan masih cukup untuk beberapa bulan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Indragiri Hulu, Hikmat Praja mengatakan, penyebaran virus corona turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indragiri Hulu.

Karenanya, Disperindagpas terus melakukan monitoring  mulai dari harga-harga kebutuhan pokok hingga aktivitas perindustrian yang ada.

‘’Kami lakukan pemantauan di pasar-pasar, gudang hingga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, serta para distributor bahan-bahan kebutuhan pokok baik dalam hal ketersediaan stok hingga maupun harga.

Dari hasil pemantauan kami, harga-harga relatif stabil malah ada yang mengalami penurunan. Yang mengalami kenaikan itu di komoditas bawang merah dan gula pasir.

Untuk kedua komoditas ini seperti kita ketahui kenaikan harga tidak saja terjadi di Inhu, tetapi juga di daerah lain. Harga gula contohnya, dijual dengan harga  Rp18.000  per kilogram dari harga sebelumnya antara harga Rp12.500 hingga Rp15.000,’’ ujar Hikmat Praja.

Pemantauan, kata Hikmat, tidak saja dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi corona. Tetapi juga karena sudah masuk bulan Ramadan serta menjelang perayaan Idul Fitri.

Di masa-masa ini jumlah kebutuhan terhadap beberapa komoditas sering mengalami peningkatan, sehingga diperlukan pemantauan terus-menerus untuk memastikan jangan sampai terjadi kelangkaan.

 

Ini yang terus kita upayakan. Harga terjangkau, stok ada. Kalau stok kurang kan masyarakat tidak bisa memperoleh komoditas yang dibutuhkannya. Lebih dari itu, keterbatasan stok juga bisa mengakibatkan kenaikan harga-harga.

Upaya untuk menjaga inilah yang terus kita lakukan dalam memberikan jaminan kenyamanan masyarakat memperoleh komoditas kebutuhan pokoknya’’ katanya.
 

Hal yang sama juga dilakukan terhadap ketersediaan gas elpiji terutama ukuran subsidi 3 kg. Sejauh ini Disperindagpas Inhu memonitor gas 3 kg tersedia di pasaran dengan harga yang masih terjangkau.

‘’Kita selalu meminta kepada agen apalagi pangkalan untuk tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Ini terus kita pantau. Berbagai laporan yang disampaikan masyarakat misalnya tentang tingginya harga kita tindak lanjuti dengan menelusuri di mana letak permasalahannya,’’ katanya.

 

Komentar Via Facebook :