Ada Pelanggan Hukum
RS Awal Bros Diduga Abaikan Aturan, Disnakertrans Riau Lalai Tugasnya, Pekerja Terancam
Foto: Tampak Pekerja Bangunan Gedung RS Awal Bros Kota Dumai Tidak Safety, Nyawa Terancam
AKTUALDETIK.COM - Aturan mengenai Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) sudah diamanatkan Undang-Undang secara jelas, namun diduga pihak management RS Awal Bros yang sedang membangun gedung rumah sakitnya di kota Dumai abaikan Undang-Undang tentang K3, karena dijumpai oleh pemerhati pekerja, para pekerja tidak menggunakan perlengkapan sebagaimana mestinya. 27/05/2023.
Sebagaimana diketahui, bekerja pada ketinggian harus memenuhi standar pada setiap perencanaan, prosedur kerja, teknik yang aman, APD, Perangkat Pelindung Jatuh, dan Tenaga Kerja. Namun, yang terlihat di seputar proyek pembangunan gedung RS Awal Bros itu pada hari Rabu 24 Mei 2023 dan kamis 25 Mei 2023 pengerjaan proyek pembangunan Rumah Sakit Awal Bros Dumai, Jalan Jenderal Sudirman terlihat pekerja yang melakukan pekerjaan di area ketinggian tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap berupa Body Harness, bahkan ada yang tidak memakai helm.
Atas kenyataan itu, Ismunandar yang akrab disapa Ngah Nandar Ketua Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (Fap Tekal) Kota Dumai yang juga Ketua Umum Serikat Tenaga Kerja Lokal (SB Tekal) angkat bicara, ia mengatakan Sudah beberapa kali ditemukan pihak perusahaan lalai dan tidak melindungi pekerjanya dengan perlengkapan kerja sehingga membahayakan nyawa pekerja. Jum'at, (26/05/2023).
"Sudah seharusnya ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kota Dumai untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, Jika begini, nyawa pekerja lah taruhanya, dan siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan," kata Ismunandar mengawali.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan mendesak kepada Disnaker Provinsi Riau di bidang pengawasan agar turun ke lapangan untuk memeriksa hasil temuan ini sebagai upaya pencegahan dan jangan menunggu kecelakaan terjadi baru sibuk turun ke lapangan.
"Kami menunggu pihak Wasnaker untuk turun ke Dumai di area kerja RS AWAL BROS. Jangan tunggu ada korban dulu, baru bertindak. Jika masih slow respon menanggapi masalah ini, maka kami dengan terpaksa akan turun aksi di lapangan dengan menyetop pekerjaan dan itu salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja yang bisa kami lakukan karena kami bukan pejabat pemerintah, tetapi kami peduli dengan keselamatan buruh/pekerja khusus di Kota Dumai," pungkasnya.
Sementara, Dr. Erik Direktur RS Awal Bros saat dikonfirmasi Via WhatsApp melempar kepada orang lain, yang disebut sebagai tim, namun tim yang dimaksud diduga justeru menyampaikan pernyataan yang diduga kebohongan.
,"Bang, nanti ada tim kita yang hubungi abg di Dumai ya bang, "katanya.
Setelah awak media berjumpa dengan tim yang dimaksud, yakni Reno Setiawan dan Yudha perwakilan Manajemen RS Awal Bros, Reno Setiawan menyampaikan bahwa memang benar saat itu pekerja tidak memakai alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan. Namun Reno mengatakan bahwa dari Manajemen sudah menyediakan APD, tapi pekerja disebut bandel tidak mau memakainya.
Bahkan saat Awak media melontarkan pertanyaan, tentang keberadaan pengawas K3 dilokasi kerja, ia menjawab, ada, namun pada kesempatan itu, pengawas K3 nya lagi bertugas di daerah Bagan Batu.
Tak sampai disitu, untuk menggali kebenaran pernyataan Reno, selaku perwakilan management RS Awal Bros, awak media pun terus mencoba mencari kebenaran akan informasi yang disampaikan Reno, dan ternyata awak media memperoleh informasi dari narasumber yang tidak ingin namanya dipublikasi, menyebutkan, bahwa dilokasi kerja RS Awal Bros tidak pernah ada pengawas K3 dan Alat Pelindung Diri (Body Harness) nya juga tidak ada. Sehingga Reno, sang suruhan management itu, diduga kuat berbohong.
Selanjutnya, Dinas Tenaga Kerja provinsi Riau, melalui Bidang Pengawasan, saat dikonfirmasi Media menyebutkan, pihaknya akan segera turun.
,"izin bang terkait ini tim akan segera turun untuk penerapan K3 konstruksinya," Tulisnya. (Dikembangkan dari Rilis Iwan Ziro).
Sumber: IZ
Penulis: FS
Ed: Red



Komentar Via Facebook :